Wednesday 20 January 2016

16:48 - No comments

Bandung Lautan Api (Asmara)

24 Maret 1946, istilah "Bandoeng Laoetan Api” lahir dari kaum militer bangsa Indonesia, yang saat itu dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution

dan nyatanya 24 Maret 2015, istilah tersebut juga hadir di hidup Gems,
gadis yang paling polos di asrama kampus para perawat di desa kami.
Desa Sarimarga, yaitu desa dimana para pahlawan bersemayam dan menyiapkan strategi melemahkan serangan penjajah tempo dulu, pada saat itu Belanda.
desa kecil di ujung Provinsi Jawa Barat, yang berbatasan dengan Ibukota Jakarta.

dari antara semua penghuni asrama perawat,
satu-satunya hanya Gems yang belum pernah berpacaran.
padahal Gems memiliki paras yang enak dilihat, ramah pembawaannya, dan bentuk tubuh yang ideal.
entah mengapa, ia merasa tak pernah ada satupun pria yang mendekatinya.

mungkin karena Gems teramat polos, sehingga tak ada pria yang mau mendekatinya.
sesuatu yang seharusnya direspon dengan serius, Gems malah menganggap lelucon.
hal yang sewajarnya ditertawakan, Gems malah bersikap marah dan merasa kalau itu celaan dan tidak sopan.

begitu juga dengan pelajaran Sejarah kemarin siang sehabis istirahat.
ketika Rian membuat sebuah guyonan dari istilah Bandung Lautan Api menjadi Bandung Lautan Api Asmara.
Gems berpikir Rian brilliant, dan ia merasa bahwa Bandung akan mengubah garis hidupnya.

akhir minggu, dengan berbekal modal nekat dan uang seadanya, ia pergi meninggalkan asrama.
Gems mencari apa yang selama ini teman-temannya bicarakan.
menemukan hal yang selalu membuatnya penasaran, apa itu asmara.

ia pergi dengan travel dari Pom Bensin perbatasan desa kami menuju Cihampelas Bandung.
padahal tak tahu tempat yang ingin dituju, Gems merasa kepergiannya kali ini membawa berkah.
sepanjang perjalanan, di samping jendela, tak henti-hentinya ia memekarkan senyuman, sembari melihat yang baginya pemandangan yang indah, padahal hanya barisan mobil yang mengantri menuju pintu loket tol menuju kota Bandung.

Gems semakin bersemangat sampai akhirnya ia sampai di salah satu Mall ternama, Ciwalk.
perlahan berjalan menyusuri setiap lantai, tak menemukan tanda-tanda asmara.
masih belum patah semangat, Gems beralih menuju Dusun Bambu, Lembang.
suasana yang sejuk hampir dingin tepatnya, namun tak kunjung nampak yang ia cari.
pergi ke Alun-alun Bandung pun yang terlihat banyak para pemuda dan pemudi, tetap saja Gems merasa ini bukan tempat yang melahirkan asmara di hatinya.

sampai akhirnya, 3 hari pencarian Gems, ia memutuskan untuk pulang kembali ke asalnya, Desa Sarimarga.
mungkin predikat mahasiwi terpolos 2015, 2016, 2017, dan 2000 sekian-sekian, akan terus melekat dengan sosoknya.
nampak Gems lemas sepanjang perjalanan menuju travel kepulangannya di Cihampelas.
dan ia memilih duduk di barisan belakang, tepatnya di bagian tengah dan bukan di dekat jendela, karena baginya Bandung bukan lautan asmara seperti yang Rian bilang, sehingga tak penting lagi untuknya sekedar melihat pemandangan asrinya Kota Bandung.

Gems tak sadar, ada seorang pria yang menuju ke arahnya.
ia asik dengan lamunannya dan gerutuan di dalam pikiran dan hatinya.
Pria tersebut duduk persis di sebelah Gems, karena Gems memang tak beranjak untuk bergeser menuju jendela.
pelan-pelan pria di sampingnya memegang tangan Gems, namun masih saja ia tak sadar, dan terus berkutat dengan ekspektasinya akan Bandung Lautan Asmara.
sedikit demi sedikit, Gems tertidur lelap, dengan posisi tangannya yang saling berpegangan dengan pria di sebelahnya.

sampai pada akhirnya travel berhenti di Pom Bensin tempat Gems meninggalkan Desa Sarimarga dalam 4 hari lamanya.
Gems terbangun, dan ia melihat ada seseorang di sampingnya yang sedang erat memegang tangannya.

“Rian?”, ucapnya.

pria yang selama ini dekat dengannya, selalu menunjukan lagu-lagu ciptaannya.
pria yang tak pernah berhenti meledek dan mengerjai Gems, namun yang juga selalu mengkhawatirkan kepolosan Gems.
baginya, hanya ia yang boleh menikmati keluguan Gems semata.
dan Rian pula yang menciptakan guyonan Bandung Lautan Api Asmara.

sembari mengucek mata dan setengah sadar,
pria yang memegangi tangan Gems itu pun bangun dari tidurnya.
dan sontak kaget kemudian buru-buru melepaskan genggamannya dari Gems.

ternyata Rian ada dalam 4 hari perjalanan Gems ke Bandung, namun Gems tak menyadarinya.
wajah sendu Gems nampak seketika itu juga.
pencariannya akhirnya ditemukan, di akhir perjalanannya pulang dari Bandung yang dinilai sia-sia.
karena tak perlu jauh-jauh ke Cihampelas dan sebagainya, bahwa di Desa Sarimarga pun nyatanya ada.

“Rian rian!”, terdengar suara yang memanggil Rian dari luar bis travel.
Gems pun ikut melihat ke arah suara tersebut, dan sudah tau siapa pemiliknya.

“Aku disini Nan..”, ucap Rian.
sembari menggengam tangan Gems, mereka berdua beranjak dari kursi.



ya, Nancy, kekasih Rian,
dan kakakku satu-satunya.

0 komentar:

Post a Comment