Sunday 28 December 2014

16:07 - No comments

Terimakasih, 2014!

Tidak terasa, sudah hampir 365 hari saya menjalani kehidupan di tahun 2014 ini.
Ada banyak hal yang saya dapatkan, namun tak sedikit pula yang saya berikan.

Hari ini, di minggu sore, tepatnya minggu terakhir di 2014.
Saya belajar makna dari memaafkan dan dimaafkan.

Seringkali dalam setiap adegan kehidupan, terlebih waktu saya merasa banyak hal yang tak adil yang terjadi dalam diri ini.
Saat dibohongi.
Saat disakiti.
Saat dikecewakan.
Saat bersedih.
Saat merasa dirugikan.
Saya selalu mengharapkan mereka yang menjahati itu meminta maaf dan mengakui semua kesalahannya.
Lalu kemudian, semuanya selesai, dan kembali baik seperti sedia kala.

Tapi, taukah kau?
Kehidupan tak seenak yang kita harapkan.
Bahkan seringkali saya harus meminta maaf untuk kesalahan yang tidak saya lakukan.
Yang rasanya saya pikirkan untuk melakukannya saja, tidak pernah!

Namun meminta maaf, bukan untuk mereka yang butuh pengakuan kalau mereka benar, dan saya salah.
Meminta maaf hanya untuk diri saya sendiri, supaya saya semakin sadar, supaya saya semakin tau, kalau hidup itu tak bisa sendiri.
Sekalipun mereka seringkali menyakiti dan merugikan saya, ternyata mereka semua mendewasakan saya.

Sama halnya dengan saat saya dan kamu, memaafkan seseorang, bukan semata-mata karena mereka pantas dimaafkan, bukan karena saya dan kamu hebat untuk mengampuni seseorang.
Tetapi, supaya saya dan kamu, sadar, kalau kita tak dapat hidup sendirian.

Saat saya dan kamu, memaafkan mereka, sesungguhnya hal itu untuk diri kita sendiri,
demi kesehatan saya dan kamu.
demi rezeki kamu dan saya.
terlebih, demi kebahagiaan hidup kita semua.
Satu hal yang saya yakini di 2015 ini, saya berharap kamu, kita semua, mulai mengurangi perbuatan dan perkataan yang seringkali menyakiti hati orang lain, menyakiti orang yang kita kasihi, dan menyakiti orang yang mengasihi kita sepenuh hati.

Pasti, saya dan kamu, tau rasanya memaafkan, tau rasanya dimaafkan.
Jadi, mulailah menabur kebahagiaan, cinta dan kasih terhadap sahabatmu, keluargamu, bahkan musuhmu.
Agar suatu hari, kau akan menuai yang baik dalam hidupmu.

Saya akan tetap mengampuni orang yang bersalah terhadap diri dan hati ini.
Kamu akan tetap dengan murah hati mau merendahkan hatimu untuk meminta maaf, meski sebenarnya tak ada kesalahan yang kau perbuat.

Dan kita?

Kita semua mulai mengurangi perbuatan dan perkataan yang secara sadar maupun tak sadar, menyakiti hati orang-orang terkasih.

Terimakasih 2014,
kau mengajarkan banyak hal kepada diriku yang tak tau apa-apa ini.

Selamat datang 2015,
diriku yang penuh kekurangan ini siap untuk belajar banyak hal darimu.