Thursday 18 June 2015

16:18 - No comments

Ramadhan.

siang itu aku dan Erna tiba-tiba kebelet pipis bersamaan.
kira-kira jam 3an.
kami melangkah keluar ruangan dan menuju toilet di ujung lantai.

sepenglihatanku hanya ada aku dan Erna di sana.
toilet gedung kantor kami, di lantai 2, terdapat 6 buah pintu kamar mandi.

kami memutuskan untuk mencuci kedua tangan sebelum kami mengeluarkan cairan urin dari organ tubuh kami.

kebetulan saat itu, aku selesai duluan mencuci tangan di wastafel yang memang cukup sering menyala tanpa ada tangan untuk dicuci #kode.

6 pintu toilet terlihat kosong.
3 pintu saling berhadap-hadapan satu sama lain.

namun yang menarik perhatianku, ada 1 pintu pertama, tepatnya sebelah wastafel.
nampak tertutup, namun tidak terkunci.
karena kalau terkunci, akan ada tanda merah, artinya pintu tersebut dikunci.
tetapi yang terlihat adalah tanda biru.

tapi aku tak pikir panjang dan tak berniat memikirkan hal itu berkali-kali.
karena ada yang ingin buru-buru kukeluarkan dari lubang kehidupan ini #LOL.

aku memilih toilet persis di depan toilet yang nampak seperti terkunci itu.
dan masih terdengar Erna sedang mengeringkan tangannya.

karena pintu setiap toilet tidak sampai lantai, kira-kira sejengkal tangan terbuka.
jadi akan terlihat kaki-kaki orang yang lewat di depan toiletku.

beberapa detik kemudian…
satu..
dua..
tiga..

tiba-tiba ada yang keluar dari toilet persis di depan toilet yang kugunakan.
padahal seingatku pintunya tak terkunci.
dan sesaat orang itu keluar.
Erna menuju ke arah yang berlawanan.

aku melihat sepasang kaki yang keluar dari toilet persis depan toilet ku itu berjalan dan berpapasan dengan kaki Erna.

“mungkin ada cleaning service sedang membersihkan toilet sebrangku tadi.”

kemudian aku dengar suara orang sedang mencuci tangan dan mengeringkan tangannya.

“mungkin cleaning service tadi mencuci tangannya.”

kuperbanyak pikiran-pikiran yang positive.

dan setelah selesai, aku keluar dari toilet dan hendak membersihkan tangan.

“Er, tadi ada orang ya selain kita?”, tanyaku kepada Erna yang masih di toilet ketiga, persis di ujung.

“Kayanya ada deh Zra. Soalnya aku denger ada yang cuci tangan.”, sahut Erna sambil berjalan ke arahku hendak mencuci tangan bersama.

“Tadi ada orang yang keluar dari toilet itu ya?”, tanyaku.

“Ah engga ah, dari tadi toilet itu kosong!”, Erna menjawab.

“Tapi aku liat di kolong pintu, kaki kalian papasan”, kataku meyakinkan.

“Ah engga mungkin, dari tadi aku ga papasan sama siapa-siapa, aku mikirnya ada orang setelah aku masuk”, Erna mematahkan keyakinanku.

Kemudian kami seperti menemukan jawaban di tengah ribuan pertanyaan membanjiri otak kami.
Buru-buru kami menyelesaikan pencucian tangan-tangan ini.
Kami keluar tanpa mengeringkan kedua tangan.

Sambil tertawa penuh makna, meyakinkan diri kalau semua itu baik-baik saja.

“Mungkin karna mau puasa kali ya, Zra”, kata Erna saat kami sampai di ruangan kerja.

Bingung dengan kemungkinan Erna.
Namun sebelum ku bertanya padanya, ia buru-buru mencegatku,

“Soalnya kalo bulan puasa kan setan-setannya dikerangkeng, jadi puas-puasin dulu keluyurannya”, kata Erna sigap.


“HAHAHAHAHAHHAHAHA”, dengan kencang dan penuh kepuasan kami luapkan demi membayar kegetiran nyali kami di toilet tadi.


PS : Selamat Menunaikan Ibadah Puasa buat teman-teman yang merayakan. Ini kisah nyata loh, baru kemarin kejadiannya, fresh from the oven!