01:28 -
No comments
PASSION.
menurut banyak kamus, baik kontekstual maupun non kontekstual.
istilah passion disebut,
alias pemburu pekerjaan.
beberapa kali saya menjalani interview, dan memang ada beberapa yang bertanya,
"what's your passion, ezra?"
dalam hati, jujur saya bingung. karena bagi saya, passion bukan sesuatu yang mudah didapatkan.
passion bukanlah sesuatu yang dengan cepat kita tahu.
bukan sesuatu yang bisa dengan gampangnya kita bilang, "ini passion gue!"
seorang sahabat bernama, Megawati.
pada awalnya dia lah yang mengenalkan kepada saya,
apa istilah passion.
dia menggambarkan passion itu seperti rasa cinta seseorang terhadap sesuatu.
(mungkin dalam hal ini bukan seseorang :p)
di umurnya yang 23 tahun ini, Ami, begitu saya memanggilnya.
ia telah menemukan apa passion nya.
mengajar.
Ami sangat menyukai saat ia mengajar seseorang.
ia suka saat ia berbagi ilmu kepada seseorang yang ia ajarkan.
lalu, dimana passion nya?
baginya, ia tak masalah saat ia dirugikan karena passion nya ini.
saat ini ia mengajar di sebuah sekolah international bilangan Jakarta Utara.
ia jujur terhadap saya, gajinya tak seberapa.
padahal ada banyak kesempatan yang bisa ia dapatkan, pengalaman yang jauh lebih meningkat ketimbang hanya mengajar.
tapi baginya, mengajar adalah passion nya.
seringkali saat kita berkata, "bermusik itu passion gue!"
tetapi saat ada kesempatan berkarir atau mungkin pekerjaan yang menghasilkan pemasukan lebih banyak,
dengan gampang kita mengalihkan profesi dan pekerjaan kita.
dan berdalih, semua butuh uang, semua ingin meningkatkan kualitas hidupnya.
so?
saya harus bilang, itu bukan passion.
karena passion datangnya dari hati.
datangnya dari kecintaanmu terhadap sesuatu.
yang walaupun justru sesuatu itu merugikanmu.
tapi kau tetap mencintainya dengan sepenuh hati.
saya tak mau munafik. dan lebih baik menjadi bajingan sekalian, dibanding berpura-pura benar dan baik di mata orang.
jujur, saya belum tau apa passion saya.
karena bagi saya, saat ini, yang saya kejar adalah.
harta, tahta, dan cinta.
dan apabila dari ketiga itu ada yang lebih penting, mungkin itulah yang disebut passion.
karena saat saya memutuskan memilih passion saya, maka yang saya kejar bukanlah keuntungan diri sendiri semata.
karena bagi saya bicara soal passion, bicara tentang memberi kepada yang kita kasihi.
harta, tahta, dan cinta, masih mengenal istilah menerima.
tetapi passion tak lagi ada saat kau akan menerima.
karena memang pada akhirnya seseorang dituntut untuk memberi dan bukan menerima.
pada ujungnya, hanya ada air mata yang menunjukkan kalau kau tersenyum bahagia.
kembali lagi, harus diakui kalau saya memang belum pada tahap itu.
bagaimana denganmu?
istilah passion disebut,
gairah.kebetulan saat ini saya masih berstatus job seeker.
antusiasme.
nafsu.
hasrat.
kesenangan.
ketertarikan.
alias pemburu pekerjaan.
beberapa kali saya menjalani interview, dan memang ada beberapa yang bertanya,
"what's your passion, ezra?"
dalam hati, jujur saya bingung. karena bagi saya, passion bukan sesuatu yang mudah didapatkan.
passion bukanlah sesuatu yang dengan cepat kita tahu.
bukan sesuatu yang bisa dengan gampangnya kita bilang, "ini passion gue!"
seorang sahabat bernama, Megawati.
pada awalnya dia lah yang mengenalkan kepada saya,
apa istilah passion.
dia menggambarkan passion itu seperti rasa cinta seseorang terhadap sesuatu.
(mungkin dalam hal ini bukan seseorang :p)
di umurnya yang 23 tahun ini, Ami, begitu saya memanggilnya.
ia telah menemukan apa passion nya.
mengajar.
Ami sangat menyukai saat ia mengajar seseorang.
ia suka saat ia berbagi ilmu kepada seseorang yang ia ajarkan.
lalu, dimana passion nya?
baginya, ia tak masalah saat ia dirugikan karena passion nya ini.
saat ini ia mengajar di sebuah sekolah international bilangan Jakarta Utara.
ia jujur terhadap saya, gajinya tak seberapa.
padahal ada banyak kesempatan yang bisa ia dapatkan, pengalaman yang jauh lebih meningkat ketimbang hanya mengajar.
tapi baginya, mengajar adalah passion nya.
seringkali saat kita berkata, "bermusik itu passion gue!"
tetapi saat ada kesempatan berkarir atau mungkin pekerjaan yang menghasilkan pemasukan lebih banyak,
dengan gampang kita mengalihkan profesi dan pekerjaan kita.
dan berdalih, semua butuh uang, semua ingin meningkatkan kualitas hidupnya.
so?
saya harus bilang, itu bukan passion.
karena passion datangnya dari hati.
datangnya dari kecintaanmu terhadap sesuatu.
yang walaupun justru sesuatu itu merugikanmu.
tapi kau tetap mencintainya dengan sepenuh hati.
saya tak mau munafik. dan lebih baik menjadi bajingan sekalian, dibanding berpura-pura benar dan baik di mata orang.
jujur, saya belum tau apa passion saya.
karena bagi saya, saat ini, yang saya kejar adalah.
harta, tahta, dan cinta.
dan apabila dari ketiga itu ada yang lebih penting, mungkin itulah yang disebut passion.
karena saat saya memutuskan memilih passion saya, maka yang saya kejar bukanlah keuntungan diri sendiri semata.
karena bagi saya bicara soal passion, bicara tentang memberi kepada yang kita kasihi.
harta, tahta, dan cinta, masih mengenal istilah menerima.
tetapi passion tak lagi ada saat kau akan menerima.
karena memang pada akhirnya seseorang dituntut untuk memberi dan bukan menerima.
pada ujungnya, hanya ada air mata yang menunjukkan kalau kau tersenyum bahagia.
kembali lagi, harus diakui kalau saya memang belum pada tahap itu.
bagaimana denganmu?
0 komentar:
Post a Comment